Jumat, 24 Desember 2010

Mencari Suksesor Fergie


Oleh Heri Faisal

            Sir Alex Ferguson. Ya, pelatih Manchenter United ini setiap tahun selalu saja menjadi bahan pemberitaan. Tak jarang bemberitaan mengenai dirinya seringkali beraroma negatif. Masih ingat peristiwa sepatu terbang Fergie di ruang ganti pemain sesaat setelah Manchester United dikalahkan Arsenal di English Premier League 2002 lalu ?
Tentu masih terbayang dengan jelas bagaimana sepatu itu melayang mengenai pelipis kiri David Beckham. Serta merta peristiwa ini dianggap berbagai pengamat menjadi ikhwal hengkangnya Beckham ke Real Madrid. 

Sir Alex Ferguson, contoh sukses di sepakbola Inggris (repro)
 
Selain itu perseteruan Fergie di pinggir lapangan dengan Arsene Wenger (pelatih Arsenal), dan Jose Mourinho (ketika melatih Chelsea) selalu menjadi santapan empuk media. Tetapi yang paling heboh tentu spekulasi kapan Fergie akan menanggalkan singgasananya di Old Trafford. Media masih meraba-raba kapan peristiwa besar itu akan terjadi.

Sabtu, 27 November 2010

El Clasico, Adu Tajam Messi dan Ronaldo

Oleh Heri Faisal

            Pekan ini pecinta divisi utama Spanyol atau La Primera Division disuguhi duel seru antara Barcelona menghadapi Real Madrid di Camp Nou. Pertandingan penuh gengsi ini bisa jadi merupakan jawaban teka teki tentang tim mana yang akan keluar sebagai pemenang di akhir musim nanti.

           Duel antara Barcelona versus Real Madrid selalu menyajikan partai seru nan panas (repro)

            Menjelang laga prestius dalam lanjutan pekan ke 13 La Liga musim ini, Barcelona dan Real Madrid sudah siap panas. Belum apa-apa keduanya sudah berseteru soal waktu kick off. Sejatinya, dari jadwal yang dirilis LFP di awal musim, El Clasico pertama musim ini digelar Minggu, 28 November. Tetapi hari tersebut bertepatan dengan pemilihan Presiden Catalan, sehingga waktu pertandingan harus digeser.
            Pihak Real Madrid meminta pertandingan digelar lebih cepat, yakni pada Sabtu 27 November. Namun pihak LFP sebagai otoritas tertinggi yang mengelola La Liga Spanyol berkata lain dengan mengundur jadwal pertandingan menjadi Senin. Ini untuk pertama kali El Clasico digelar di awal pekan. Joseph Guardiola dikabarkan juga setuju pertandingan digelar senin.

Rabu, 03 November 2010

Awak Persija Disambut Gempa

Oleh Heri Faisal

            Senin malam (25/10) sekitar pukul 09.45 Kota Padang dihoyak gempa dengan kekuatan 7,2 pada Skala Richter berpusat di barat laut Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauian Mentawai.suasana malam yang ribut oleh hujan semakin gaduh oleh ratusan warga yang panik karena gempa. Trauma gempa setahun lalu pasti masih begitu membekas. “gempanya tak besar, tapi terasa lama” kata Berry (mahasiswa UNP yang tinggal di sekitar Air Tawar) menjelaskan. Tak tampak kekhawatiran di wajahnya.
           Bambang Pamungkas dan Hendro Kartiko tampil di bawah performa terbaik saat melawat ke Semen Padang, Selasa (26/10), gempa Mentawai yang menghebohkan Padang malamnya disinyalir menjadi sebab (repro)

             Di depan kosannya, dengan hanya dibatasi jalan raya dua jalur, suasana terasa jauh lebih gaduh. Ratusan orang lari tunggang langgang keluar menghindari bangunan besar Basko Hotel dan pusat perbelanjaan Basko Grandmall. Maklum, tahun lalu bangunan mewah banyak tak selamat dari gempa.

Senin, 25 Oktober 2010

Berharap Bulutangkis Bangkit


Oleh Heri Faisal

              Gelaran Asian Games ke 16 di Guangzhou, China tinggal hitungan hari saja. Kita berharap kontingen Indonesia setidaknya mampu menyamai pencapaian di Asian Games Doha, Qatar 2006 lalu dengan dua emas, tiga perak, dan 16 perunggu. Kita pasti ingin lebih. Tapi tentu tergantung bagaimana kinerja atlet di arena nanti. Bulutangkis menjadi cabang yang paling dinanti dan mendapat sorotan. 

 Permainan Taufik Hidayat sudah semakin lambat karena usia. Butuh percepatan regenerasi (repro)

              Akhir-akhir ini memang, masyarakat pecinta bulutangkis nasional bisa dibilang gerah melihat prestasi Taufik Hidayat cs di kancah internasional. Sulit sekali berharap jagoan kita mampu dengan mudah menundukkan Lin Dan atau pun Lee Chong Wei. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kita justru dengan mudah dikalahkan China.

Kamis, 14 Oktober 2010

The Canterbury Tales, Misteri Karya tak Selesai


Oleh Heri Faisal

             Mungkin sebagian penikmat sastra, khususnya sastra Inggris sudah pasti pernah mendengar dan membaca sebuah karya klasik abad pertengahan berjudul The Canterbury Tales. Ya, karya tersebut ditulis oleh seorang sastrawan yang kemudian dianggap sebagai bapak sastra Inggris (the father of english literature), karena beliau adalah orang pertama yang memperkenalkan sastra atau menuliskan sastra dalam bahasa Inggris. Sebelumnya karya sastra hanya ditulis dalam bahasa Latin dan Prancis. Namanya Geoffrey Chaucer. Tercatat sebelumnya bahwa Chaucer adalah seorang birokrat, pengusaha, dan philosof. Namun semasa hidupnya ia sangat mengagumi sastra dan menggunakannya sebagai modal untuk mengkritisi berbagai kebijakan gereja.
             Kembali pada pembahasan The Canterbury Tales, seorang kritikus sastra pernah menulis dalam blognya bahwa karya fenomenal Geoffrey Chaucer yang berjudul The Canterbury Tales adalah karya yang tidak pernah selesai. Padahal karya tersebut sudah menjadi rujukan dan digemari banyak orang, tidak hanya di Inggris pada abad ke-14 tetapi dikenal di seluruh Britania dan Eropa. Secara logika mustahil orang akan mengagumi karya tersebut jika tidak terselesaikan oleh penulisnya.

Minggu, 03 Oktober 2010

Memilih Antara ISL dan IPL

Oleh Heri Faisal

            Jelang bergulirnya musim kedua ISL (Indonesia Super League) beberapa waktu lalu, pecinta sepakbola tanah air dikejutkan dengan munculnya wacana baru dari pengusaha nasional Arifin Panigoro terkait kompetisi Liga Indonesia.  Ya, Arifin Panigoro yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI menawarkan konsep baru dalam kompetisi sepakbola nasional. Kabarnya Liga tandingan. Tetapi, pengelolaannya lebih independen dan profesional.
            IPL (Indonesia Premier League), itulah nama kompetisi yang ditawarkan untuk membangun kemandirian sepakbola nasional. 15 klub peserta ISL dan Divisi Utama telah menandatangani deklarasi IPL yang direncanakan berlansung Oktober tahun ini. Diantaranya Persija Jakarta, Arema Malang, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan lain-lain.

Minggu, 19 September 2010

Liga di Eropa Siap Panas

Oleh Heri Faisal

            Selama tiga bulan lebih, klub-klub elit Eropa berpacu mempersiapkan tim untuk kompetisi 2010-2011. Pemain baru berlabel bintang menjadi incaran tim-tim besar untuk mendongkrak prestasi. Tak ayal bursa transfer pemain menjadi sangat ramai. Selasa, 31 Agustus lalu, jual beli ini secara resmi ditutup. Kesempatan untuk menambah amunisi pun habis sudah. Tapi waktu tiga bulan untuk memperkuat tim bukanlah sebentar. Selama itu pula  tim-tim Eropa siap tempur mengarungi kompetisi musim depan.
            Dengan skuad baru, Real Madrid berharap mampu menghentikan dominasi Barcelona (repro)

           Secara umum medio transfer musim panas ini tak terlalu memberi kejutan berarti. Rekor penjualan Christiano Ronaldo dari Manchester United ke klub raksasa Spanyol, Real Madrid musim lalu masih belum tergeser. Kini tampak nyata, tim-tim elit taka tergiur merogoh kocek besar untuk mendapatkan pemain berlabel bintang. Cenderung dari sisi perputaran uang, bursa transfer kali ini relatif sepi. Mungkin ini juga dampak dari krisis ekonomi yunani yang pengaruhnya melebar di Eropa. Tapi jangan tanya berapa pemain bintang yang berseragam baru. Karena hasil transfer awal musim ini menjanjikan perubahan di liga-liga top Eropa, seperti La Liga Spanyol, Premier League Inggris, Lega Calcio Italia, dan Bundesliga Jerman.

Jumat, 27 Agustus 2010

Dedikasi di tengah Kekuasaan

Oleh Heri Faisal

Judul Buku : The Year of Living Dangerously
Penulis : Christopher Koch
Penerbit : Serambi
Cetakan : II, November 2009
Tebal : 496 halaman



1965 adalah tahun dimana Republik ini mengalami gejolak politik yang amat besar. Kedekatan Soekarno dengan Cina dan Soviet, telah membentuk poros Jakarta-Peking-Moskow yang meresahkan kampanye liberalisme Amerika. Ketegangan politik di kawasan ini menimbulkan konfrontasi antara Indonesia-Malaysia, hingga keluarnya Indonesia dari United Nation Organization (UNO) atau PBB.
Di Jakarta, Soekarno sibuk membangun lambang-lambang kejayaan Indonesia untuk dipamerkan ke mata dunia. Sebagian besar anggaran Negara dialokasikan untuk program itu. Monumen Nasional (Monas), Gelanggang Olahraga terbesar di Asia, hingga Hotel Indonesia yang melambangkan kemewahan kota ini, dijadikan alat kampanye pemerintah untuk menandingi arogansi dunia barat.

Cerita dibalik Krisis Paletina

Oleh Heri Faisal 

Judul Buku : Inside Gaza
Penulis : Yeyen Rostiyani
Penerbit : Kinza Books
Cetakan 1 : Februari 2009
Tebal : 141 Halaman

Selama 22 hari sejak Desember 2008 hingga Januari 2009, warga Gaza dikagetkan oleh serangan brutal tentara Israel. Dalam periode itu sedikitnya 1.300 warga Palestina dinyatakan tewas. Korban sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Selain itu ratusan rumah, pertokoan, dan perkantoran juga mengalami kerusakan yang amat parah. Imbasnya jaringan listrik, saluran air bersih, dan distribusi makanan terhambat menuju Gaza.
Semua mata menangis, semua jiwa kecewa, semua raga tersiksa menyaksikan derita anak-anak Palestina meregang nyawa tanpa tahu apa salah mereka. Ribuan doa terucap, ratusan makian terlontar mengiringi panas hujan peluru dan banjir darah di negeri para nabi.

Kamis, 26 Agustus 2010

Memaafkan Sri Mulyani


Oleh Heri Faisal

             Goenawan Muhamad (GM), mantan Pemimpin Redaksi pertama majalah Tempo akhirnya mengembalikan penghargaan Bakrie Award dan uang tunai Rp140 juta sudah termasuk bunga kepada Bakrie Insitute, yayasan yang didanai keluarga Bakrie. Anugerah Bakrie Award diberikan kepada Goenawan pada 2004 atas sumbangsihnya di dunia kepenulisan plus uang hadiah Rp 100 juta (Kompas, ).

 Sri Mulyani Indrawati (repro)


             Kisruh politik yang melibatkan tokoh utama Aburizal Bakrie, penggalang dana untuk Bakrie Institute dengan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam perkara Century membuka mata Goenawan. Hatinya mulai bertanya ketika kasus Lapindo Brantas milik Bakrie yang merugikan ribuan masyarakat Sidoarjo belum juga tuntas diganti rugi. Apalagi Sri Mulyani giat menguak kasus penunggakan pajak di berbagai perusahaan milik keluarga Bakrie. Plus obsesi Ical (Aburizal Bakrie) bersama Golkar menurunkan Sri Mulyani dari kursi menteri adalah sekelumit kisah yang jadi alasan GM mengembalikan anugerah itu.

Selasa, 17 Agustus 2010

Golden Ball Piala Dunia dan Liga Champion
Penentuan Pemain Terbaik Dunia

Oleh Heri Faisal

              Gelaran Piala Dunia Afrika Selatan 2010 baru saja usai. Spanyol dengan permainan menawan yang meski tunduk dari Swiss di awal turnamen akhirnya mampu keluar sebagai pemenang. Tropi yang mengantar La Furia Roja menjadi Negara ke delapan peraih titel juara dunia. Euforia ini akan terus berlanjut sampai Piala Dunia berikutnya empat tahun mendatang di Brasil.
              Meski sudah ditutup secara resmi ajang empat tahunan itu di Soccer City Stadium, Johannesburg dalam tajuk final Piala Dunia 11 Juli lalu, sepakbola masih menyisakan harapan dan kesimpulan lain yang mesti ditunggu. Penghargaan pemain terbaik dunia. Ya, FIFA (Federation International Football Association) dalam beberapa bulan ke depan akan dipusingkan dengan urusan menentukan pesepakbola terbaik sejagat yang tahun lalu dimenangkan Lionel Messi.

Generasi Butuh Inspirasi

Oleh Heri Faisal

Judul : Kick Andy, Kumpulan Kisah Inspiratif
Penulis : Gantyo Koespradono
Penerbit : Bentang
Cetakan : I, Maret 2008
Tebal : x + 269 halaman
Harga : Rp 44.50


Di tengah maraknya program televisi yang menyuguhkan tayangan-tayangan tak bermutu layaknya sinetron, infotainment, dan berita-berita kekerasan, Tim Kick Andy melalui bosnya Surya Palloh berinisiatif memberikan tayangan mendidik sekaligus menghibur bagi pemirsanya. Acara akan dibuat sedemikian rupa dengan tampilan dan kupasan yang tajam dan menarik. Sehingga tidak membuat penonton bosan. Tema yang diangkat pun masih seputar kehidupan masyarakat dan peristiwa-peristiwa yang luput dari pantauan banyak orang. Dari kerinduan dan dahaga akan tayangan bermutu itulah Kick Andy lahir di Metro TV.

Senin, 12 Juli 2010

Kembali Menyusuri Sungai


Oleh Heri Faisal

Judul                           : Jelajah Musi, Eksotika Sungai di Ujung Senja
Penulis                         : Tim Kompas
Penerbit                       : Kompas
Cetakan                       : I, April 2010
Tebal                           : xxiv + 376 Halaman



            Mungkin sekarang, tak banyak lagi dari kita yang peduli dengan kehidupan dan pentingnya fungsi sungai. Padahal di masa lalu, sungai adalah sumber utama hidupnya perekonomian masyarakat. Ya, aktifitas perekonomian lebih banyak dihabiskan di sepanjang aliran sungai. Transportasi utama masyarakat untuk bepergian atau membawa barang dari suatu daerah ke daerah lainnya jauh lebih mudah dan efisien dengan melewati sungai. Aktifitas kehidupan sehari-hari, mulai dari pasar, kegiatan mencuci, mandi dan sebagainya lebih banyak dilakukan di sekitar aliran sungai.
            Tanpa sungai roda perekonomian bisa dikatakan takkan berjalan dengan optimal. Namun seiring majunya peradaban, fungsi sungai yang demikian sakral lambat laun mulai ditinggalkan masyarakat. Transportasi darat dan udara yang mengalami kemajuan pesat menutup ingatan orang tentang betapa pentingnya fungsi sungai itu dulu.

Sabtu, 26 Juni 2010

Juara Piala Dunia, Brasil atau Argentina ?

Oleh Heri Faisal

             Hampir setengah dari penikmat sepakbola dunia masih percaya dengan berbagai mitos yang berkembang sepanjang turnamen empat tahunan ini. Yang paling menonjol adalah mitos tentang tim mana yang akan keluar sebagai juara Piala Dunia. Ada fameo yang lama berkembang dan memang pada ujung-ujungnya menjadi kenyataan. Mitosnya setiap Piala Dunia di gelar di luar Eropa, maka tim yang akan keluar sebagai juara adalah tim yang bukan berasal dari Eropa.
              Entah benar atau tidak. Tetapi yang jelas mitos itu masih juga dipercaya dan terbukti ampuh. Memang sejak turnamen ini pertama kali di gelar di Uruguay 1930, sampai perhelatan yang ke 18 pada 2006 lalu di Jerman, mitos ini belum berubah. Tim-tim yang berasal dari Eropa hanya akan mampu keluar sebagai juara jika turnamen juga di gelar di benua biru tersebut. Akan berkebalikan jika turnamen di gelar di luar Eropa, maka tim yang akan keluar sebagai juara adalah tim yang berasal dari luar Eropa juga. Uniknya lagi, tim yang berjaya di tiap perhelatan Piala Dunia di luar Eropa selalu didominasi oleh tim dari Amerika latin. Sebut saja Brasil, Argentina, dan Uruguay.

Jumat, 04 Juni 2010

Melahirkan Generasi Pembaca

Oleh Heri Faisal

             “Cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada)”. Jika ditelusuri lebih jauh, kalimat Rene Descartes ini mengandung banyak pengertian. Tetapi satu saja intinya, orang yang berpikirlah yang mengerti kualitas kehidupan. Berpikirnya dengan apa ? Tentu dengan mempelajari banyak hal. Salah satunya dengan membaca.
             Belajar dengan membaca jauh lebih efektif daripada belajar mendengar secara lisan saja. Charles W. Elliot, tokoh pendidikan Amerika Serikat yang hidup tahun 1834-1926 mengatakan bahwa teman yang paling setia, tidak cerewet, gampang ditemui, sekaligus guru nan bijak dan sabar, adalah buku. Ditambahkan pula oleh Prof. Dr. Hasanuddin WS, guru besar ilmu sastra Universitas Negeri Padang bahwa, “buku tidak pernah mengeluh, buku tidak pernah menuntut, tetapi buku memberikan segala yang kita minta. Maka sahabat yang baik itu adalah buku”. Begitu berharganya sebuah buku dari pandangan orang-orang besar tersebut.

Membangun Kekuatan Ekonomi "Chindonesia"

Oleh Heri Faisal

             Saya tertarik dengan istilah yang ditulis A. Prasetyantoko, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPMP) Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta di harian Kompas beberapa waktu lalu. Ia menulis istilah “Chindonesia” untuk menyebut tiga negara yang diprediksi mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun ke depan, yakni China, India, dan Indonesia. Istilah yang benar benar enak diucapkan, apalagi kalau memang sampai menjadi kenyataan.

 Tambang Batu Bara salah satu pendongkrak ekonomi nasional, ditingkatkan produksinya untuk keperluan ekspor (repro).


             Masuknya nama Indonesia dalam jajaran elit negara-nagara yang dianggap akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini tentu mengejutkan banyak kalangan, terutama mungkin kita masyarakat Indonesia sendiri yang merasakan betul bagaimana kondisi perekonomian bangsa saat ini. Pasti ada rasa bangga sekaligus kaget yang luar biasa terhadap opini itu. Bangga karena secara tidak langsung nama Indonesia, negara yang kita cintai ini akan diperbincangkan di dunia internasional. Pandangan ini tentu juga berdampak positif pada pencitraan Indonesia ke depan. Persepsi masyarakat mancanegara terhadap Indonesia yang dianggap miskin dan primitif dengan sendirinya akan berubah. Dan Indonesia akan menjadi negara yang diperhitungkan serta tidak dianggap sebelah mata lagi.

Bangun Daerah dengan Potensi Overseas

Oleh Heri Faisal

             Sumatera Barat memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah untuk dimanfaatkan. Mulai dari sumber mineral bawah tanah yang sangat kaya, hingga hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. Kesemuanya itu adalah berkah alam tersendiri bagi Sumbar.
             Tetapi apakah berkah ini bisa dimanfaatkan dengan baik terutama untuk kemaslahatan umat jika SDMnya tak memadai ? Rasanya tidak. Di sanalah letak keunggulan Sumbar dibandingkan dengan daerah lain. Bahkan kalaupun SDA Sumbar masih kalah dengan daerah lainnya, Sumbar masih memiliki SDM melimpah yang sepatutnya menjadi kekayaan tersendiri jika dikelola dengan baik.

Korporatokrasi, Bentuk Penjajahan Kapitalis

Oleh Heri Faisal

             Pernahkah kita bangga memakai pakaian bermerek Nike, Adidas, Polo, GAP dan puluhan merk lainnya yang hanya bisa didapat dengan bilangan rupiah yang tak sedikit ? Pernahkah kita tahu dimana pakaian tersebut diproduksi ? Atau pernahkah kita tahu berapa besar bayaran buruh yang mengerjakan pakaian dengan harga selangit itu ?. Pastinya kita bangga memakai pakaian bermerk dan berkualitas tinggi yang diidentikkan dengan kalangan berada tersebut. Tetapi mungkin hanya segelitir dari kita yang tahu dimana barang-barang tersebut diproduksi dan dibayar berapa karyawannya.

Mengglobalkan Potensi Sastra(wan) Indonesia


Oleh Heri Faisal

             Setelah Pramoedya Ananta Toer dan sastrawan angkatan lama, dunia tidak lagi mengenal sastrawan asal Indonesia. Begitupun dengan karya-karya mereka. Terakhir, novel Saman karya Ayu Utami diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Setelah itu tidak ada lagi karya anak negeri yang beredar di mancanegara. Nama-nama sastrawan Indonesia juga tenggelam seiring makin menjamurnya karya-karya penulis asing.
             Seharusnya dengan jumlah penduduk yang sangat besar, dan banyaknya fasilitas jurusan sastra yang hampir ada di setiap Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, serta didukung iklim demokrasi yang memungkinkan sastrawan bekerja bebas, karya sastra rasanya bukanlah hal yang sulit untuk ditemukan. Begitupun dengan satrawan-sastrawan muda, mestinya lahir bak jamur di musim hujan. Tetapi kenyataannya, kita masih sulit mencari karya-karya sastra dan orang-orang yang mau berkecimpung di dunia sastra. Persentasenya belum mengalami peningkatan yang berarti. Kalaupun bertambah, itu baru dari segi kuantitas. Sementara kualitasnya masih jadi pertanyaan kita semua.

Televisi Jerat Moral Generasi


Oleh  Heri Faisal

             Dewasa ini, gelombang pemakaian televisi makin marak di kalangan masyarakat. Televisi bukan lagi kebutuhan tertier (tambahan) melainkan sudah menjadi kebutuhan primer (pokok) yang mau tidak mau harus ada. Hampir di tiap rumah dapat dijumpai baik di desa maupun di kota televisi bukanlah barang baru lagi. Memang positif, karena manusia butuh informasi, dan kemajuan teknologi mesti harus diikuti. Tapi sudahkah informasi yang kita peroleh bermanfaat untuk kita, anak kita, ataupun generasi kita?

Piala Dunia, Kekurangan Bintang ?


Oleh Heri Faisal

              Dalam beberapa hari terakhir, kontestan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan secara resmi merilis skuad sementara mereka untuk tampil di putaran final 11 Juni hingga 11 Juli nanti. Masing-masing tim mempublikasikan sekitar 30 orang pemain terbaik mereka untuk dipangkas menjadi 23 pemain yang harus sudah didaftarkan ke panitia 1 Juni mendatang.
            Banyak yang kaget dan terkejut dengan daftar nama sementara yang dikeluarkan pelatih masing-masing kesebelasan. Kaget karena namanya tak dimasukkan pelatih untuk berjuang mengharumkan nama negaranya di Afrika Selatan nanti. Ada pula yang terkejut karena sama sekali tak menyangka namanya didaftarkan sang pelatih ke Piala Dunia. Yang lebih menarik justru keterkejutan para penggila sepakbola di seluruh manca Negara yang siap menyaksikan tensi tinggi turnamen empat tahunan tersebut.

Teka teki Pendamping Messi di Argentina


Oleh Heri Faisal

             Di Barcelona, Lionel Andres Messi sudah pasti didampingi Zlatan Ibrahimovic, Thierry Henry, atau Andres Iniesta untuk menggedor pertahanan lawan. Buktinya sudah 41 gol dilesatkan Messi bersama Barcelona di semua kompetisi musim ini. Hasilnya Barcelona melenggang manis menuju semifinal Liga Champions setelah mengandaskan Arsenal dengan agregat 6-2, 4 gol Barca disumbangkan Messi. Hal serupa juga terjadi di La Liga Spanyol. Messi mempermalukan Real Madrid di depan pendukung mereka sendiri di Santiago Bernabeu. Kemenangan 2-0, dan satu gol dari kakinya cukup untuk membuat Madrid malu menggelontorkan banyak uang demi Ronaldo, Kaka, dan Benzema, sekaligus mengambil alih posisi di klasemen.

 Melihat penampilan apiknya bersama Barcelona, satu tempat dibarisan depan Argentina mutlak menjadi milik Messi (repro)

               Lain cerita di tim nasional (timnas) Argentina. Messi seakan kehilangan magicnya. Itu juga yang membuat Maradona pusing menentukan siapa “Ibrahimovic” atau “Iniesta” bagi Messi di tim Tango. Padahal, sang Allenatore punya setidaknya 10 nama yang pantas masuk sebagai kandidat.

Menyisir Jejak Peradaban

Oleh Heri Faisal

Judul : Atlantis, The Lost Continent Finally Found
Penulis : Prof. Arysio Santos
Penerbit : Ufuk Press
Cetakan : II, Maret 2010
Tebal : iv + 677 halaman


Selama 30 puluh tahun melakukan penelitian, Prof. Arysio Santos, geolog dan fisikawan nuklir Brasil mengidentifikasi bahwa lokasi sebenarnya tentang keberadaan benua Atlantis yang hilang adalah Indonesia. Kontan saja, penelitian profesor yang meninggal dunia pada 2005 lalu itu, mengejutkan dunia. Betapa tidak, selama ini Indonesia tidak pernah sekali pun disebut-sebut para ahli sebagai basis benua Atlantis.
Identifikasi Santos yang menyebutkan Indonesia sebagai bekas keberadaan Atlantis bukanlah pernyataan kosong untuk mematahkan penelitian ahli lainnya atau sekedar mencari sensasi semata. Santos tetap berpijak pada dua dialog Plato yang mendeskripsikan Atlantis dengan indahnya, Timaeus dan Critias. Dalam dialog tersebut Plato dengan jernih menggambarkan surga dunia Atlantis yang tanahnya subur, masyarakatnya makmur, dan kotanya maju. Namun peradaban paling tua di bumi itu tenggelam dihantam gelombang besar.

Petaka Air

Oleh Heri Faisal

Judul Buku : Pompeii
Penulis : Robert Harris
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, September 2009
Tebal : 392 Halaman


Tahukah kita seberapa penting fungsi air ? Apa pula jadinya jika hidup ini tanpa dilengkapi dengan sumber air yang memadai ? Tentunya kita akan mati. Tak hanya manusia, hewan, tumbuhan dan apapun namanya jika itu makhluk hidup, maka akan musnah tanpa sumber yang satu ini.
Karena begitu pentingnya air, maka banyak orang yang berusaha memanfaatkan sumber daya ini bagi kepentingan kelompok saja. Hal itu sudah berlangsung sangat lama. Bahkan mungkin sudah berlaku sejak beratus-ratus tahun sebelum Masehi.

Pemiskinan Melalui Korporatokrasi

Oleh Heri Faisal

Judul : Membongkar Kejahatan Jaringan Internasional
Judul Asli : The Secret History of The American Empire
Penulis : John Perkins
Penerbit : Ufuk Press
Cetakan I : Maret 2009
Tebal : xviii + 465


Pernahkah kita bangga memakai pakaian bermerek Nike, Adidas, Polo, GAP dan puluhan merk lainnya yang hanya bisa didapat dengan bilangan rupiah yang tak sedikit ? Pernahkah kita tahu dimana pakaian tersebut diproduksi ? Atau pernahkah kita tahu berapa besar bayaran buruh yang mengerjakan pakaian dengan harga selangit itu ?. Pastinya kita bangga memakai pakaian bermerk dan berkualitas tinggi yang diidentikkan dengan kalangan berada tersebut. Tetapi mungkin hanya segelitir dari kita yang tahu dimana barang-barang tersebut diproduksi dan dibayar berapa karyawannya.
Sebuah pengakuan terhadap ketidakseimbangan harga produk dengan bayaran buruh yang mengerjakannya diungkapkan John Perkins dalam bukunya The Secret History of The American Empire. Perkins membeberkan fakta bahwa buruh Nike di Jakarta hanya dibayar dua dolar perhari. Padahal mereka dipaksa kerja lembur hampir 15 jam setiap harinya. Tanpa pernah perusahaan memperdulikan bagaimana kesehatan dan taraf hidup para buruhnya. Kondisi serupa juga dirasakan ratusan ribu buruh di negara perwakilan perusahaan-perusahaan besar tersebut. Terutama di negara-negara berkembang yang kekuatan hukumnya masih bisa dimonopoli oleh penguasa.

Jumat, 12 Maret 2010

Berani Merubah Sistem

Oleh Heri Faisal

Judul : The Jack Welch Secrets
Penulis : Stuart Crainer
Penerjemah : Arfan Achyar
Penerbit : Daras Books
Cetakan : I, September 2009
Tebal : 208 Halaman


Tak bisa dipungkiri, orang yang sukses adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Menempatkan diri untuk berani berada di zona yang tak nyaman. Jack Welch adalah salah satunya. Sempat meminta mundur saat pertama bergabung dengan perusahaan General Electric (GE) karena sistem birokrasi dan hierarki yang melelahkan, Jack akhirnya bisa dibujuk untuk bertahan.

Sistem kadangkala memang menjadi kendala utama yang menghalangi seseorang untuk berkreasi. Tapi menurut Jack, sistem itu bukanlah tembok yang harus terus disusuri. Baginya, kalau ingin sukses justru sistem yang membatasi itu yang harus ditembus. Karena kesuksesan tak pernah bisa dihalangi. Untuk menjemput sukses maka jalan menuju sukses itu yang harus dilapangkan.

Bersahabatlah dengan Gempa

Oleh Heri Faisal

             Dalam sebuah perkuliahan saya begitu tergelitik dengan komentar dosen saya tentang gempa. Peristiwa itu terjadi di minggu pertama perkuliahan pascagempa. Melihat mahasiswa di lokal yang masih was-was dan cemas terhadap gempa, Dosen ini pun maklum dan tidak jadi memberikan perkuliahan. Sedikit berceramah, ia mulai menyampaikan petuahnya seputar gempa di Sumbar.
             Saya sempat merenungkan pesannya. Kira-kira seperti ini, “ gempa tidak membunuh manusia, yang membunuh manusia hanyalah ketakutan manusia itu sendiri, maka bersahabatlah dengan gempa,” begitu pesannya. Saya sedikit tertawa mendengar ceramahnya. Mana mungkin gempa tidak membunuh. Buktinya, bangunan-bangunan runtuh akibat gempa dan menewaskan banyak orang yang tertimbun di dalamnya. Itu realita logis yang ada dipikiran saya. Saya rasa pembaca juga berpikir demikian.