Jumat, 27 Agustus 2010

Dedikasi di tengah Kekuasaan

Oleh Heri Faisal

Judul Buku : The Year of Living Dangerously
Penulis : Christopher Koch
Penerbit : Serambi
Cetakan : II, November 2009
Tebal : 496 halaman



1965 adalah tahun dimana Republik ini mengalami gejolak politik yang amat besar. Kedekatan Soekarno dengan Cina dan Soviet, telah membentuk poros Jakarta-Peking-Moskow yang meresahkan kampanye liberalisme Amerika. Ketegangan politik di kawasan ini menimbulkan konfrontasi antara Indonesia-Malaysia, hingga keluarnya Indonesia dari United Nation Organization (UNO) atau PBB.
Di Jakarta, Soekarno sibuk membangun lambang-lambang kejayaan Indonesia untuk dipamerkan ke mata dunia. Sebagian besar anggaran Negara dialokasikan untuk program itu. Monumen Nasional (Monas), Gelanggang Olahraga terbesar di Asia, hingga Hotel Indonesia yang melambangkan kemewahan kota ini, dijadikan alat kampanye pemerintah untuk menandingi arogansi dunia barat.

Cerita dibalik Krisis Paletina

Oleh Heri Faisal 

Judul Buku : Inside Gaza
Penulis : Yeyen Rostiyani
Penerbit : Kinza Books
Cetakan 1 : Februari 2009
Tebal : 141 Halaman

Selama 22 hari sejak Desember 2008 hingga Januari 2009, warga Gaza dikagetkan oleh serangan brutal tentara Israel. Dalam periode itu sedikitnya 1.300 warga Palestina dinyatakan tewas. Korban sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Selain itu ratusan rumah, pertokoan, dan perkantoran juga mengalami kerusakan yang amat parah. Imbasnya jaringan listrik, saluran air bersih, dan distribusi makanan terhambat menuju Gaza.
Semua mata menangis, semua jiwa kecewa, semua raga tersiksa menyaksikan derita anak-anak Palestina meregang nyawa tanpa tahu apa salah mereka. Ribuan doa terucap, ratusan makian terlontar mengiringi panas hujan peluru dan banjir darah di negeri para nabi.

Kamis, 26 Agustus 2010

Memaafkan Sri Mulyani


Oleh Heri Faisal

             Goenawan Muhamad (GM), mantan Pemimpin Redaksi pertama majalah Tempo akhirnya mengembalikan penghargaan Bakrie Award dan uang tunai Rp140 juta sudah termasuk bunga kepada Bakrie Insitute, yayasan yang didanai keluarga Bakrie. Anugerah Bakrie Award diberikan kepada Goenawan pada 2004 atas sumbangsihnya di dunia kepenulisan plus uang hadiah Rp 100 juta (Kompas, ).

 Sri Mulyani Indrawati (repro)


             Kisruh politik yang melibatkan tokoh utama Aburizal Bakrie, penggalang dana untuk Bakrie Institute dengan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam perkara Century membuka mata Goenawan. Hatinya mulai bertanya ketika kasus Lapindo Brantas milik Bakrie yang merugikan ribuan masyarakat Sidoarjo belum juga tuntas diganti rugi. Apalagi Sri Mulyani giat menguak kasus penunggakan pajak di berbagai perusahaan milik keluarga Bakrie. Plus obsesi Ical (Aburizal Bakrie) bersama Golkar menurunkan Sri Mulyani dari kursi menteri adalah sekelumit kisah yang jadi alasan GM mengembalikan anugerah itu.

Selasa, 17 Agustus 2010

Golden Ball Piala Dunia dan Liga Champion
Penentuan Pemain Terbaik Dunia

Oleh Heri Faisal

              Gelaran Piala Dunia Afrika Selatan 2010 baru saja usai. Spanyol dengan permainan menawan yang meski tunduk dari Swiss di awal turnamen akhirnya mampu keluar sebagai pemenang. Tropi yang mengantar La Furia Roja menjadi Negara ke delapan peraih titel juara dunia. Euforia ini akan terus berlanjut sampai Piala Dunia berikutnya empat tahun mendatang di Brasil.
              Meski sudah ditutup secara resmi ajang empat tahunan itu di Soccer City Stadium, Johannesburg dalam tajuk final Piala Dunia 11 Juli lalu, sepakbola masih menyisakan harapan dan kesimpulan lain yang mesti ditunggu. Penghargaan pemain terbaik dunia. Ya, FIFA (Federation International Football Association) dalam beberapa bulan ke depan akan dipusingkan dengan urusan menentukan pesepakbola terbaik sejagat yang tahun lalu dimenangkan Lionel Messi.

Generasi Butuh Inspirasi

Oleh Heri Faisal

Judul : Kick Andy, Kumpulan Kisah Inspiratif
Penulis : Gantyo Koespradono
Penerbit : Bentang
Cetakan : I, Maret 2008
Tebal : x + 269 halaman
Harga : Rp 44.50


Di tengah maraknya program televisi yang menyuguhkan tayangan-tayangan tak bermutu layaknya sinetron, infotainment, dan berita-berita kekerasan, Tim Kick Andy melalui bosnya Surya Palloh berinisiatif memberikan tayangan mendidik sekaligus menghibur bagi pemirsanya. Acara akan dibuat sedemikian rupa dengan tampilan dan kupasan yang tajam dan menarik. Sehingga tidak membuat penonton bosan. Tema yang diangkat pun masih seputar kehidupan masyarakat dan peristiwa-peristiwa yang luput dari pantauan banyak orang. Dari kerinduan dan dahaga akan tayangan bermutu itulah Kick Andy lahir di Metro TV.