Jumat, 04 Juni 2010

Piala Dunia, Kekurangan Bintang ?


Oleh Heri Faisal

              Dalam beberapa hari terakhir, kontestan Piala Dunia 2010 Afrika Selatan secara resmi merilis skuad sementara mereka untuk tampil di putaran final 11 Juni hingga 11 Juli nanti. Masing-masing tim mempublikasikan sekitar 30 orang pemain terbaik mereka untuk dipangkas menjadi 23 pemain yang harus sudah didaftarkan ke panitia 1 Juni mendatang.
            Banyak yang kaget dan terkejut dengan daftar nama sementara yang dikeluarkan pelatih masing-masing kesebelasan. Kaget karena namanya tak dimasukkan pelatih untuk berjuang mengharumkan nama negaranya di Afrika Selatan nanti. Ada pula yang terkejut karena sama sekali tak menyangka namanya didaftarkan sang pelatih ke Piala Dunia. Yang lebih menarik justru keterkejutan para penggila sepakbola di seluruh manca Negara yang siap menyaksikan tensi tinggi turnamen empat tahunan tersebut.

 Meski sukses di Inter, Javier Zanetti dan Esteban Cambiasso tak disertakan Maradona untuk membela Argentina di Afrika Selatan (repro)

              Terkejut dengan keberanian kebanyakan pelatih di tim-tim langganan juara yang pastinya diunggulkan tetapi tidak menyertakan beberapa pemain bintangnya. Spekulasi pun bermunculan, diiringi prediksi-prediksi beragam dan opini-opini penggemar berat sepakbola menyangkut semarak pesta Piala Dunia.
              Pelatih timnas Argentina, Diego Maradona mendapat kritikan tajam menyangkut keberaniannya tidak menyertakan duo punggawa Inter Milan yang sukses mengantar klub Italia tersebut ke final Liga Champions di Santiago Bernabeu nanti, Esteban Cambiasso dan Javier Zanetti ke skuad tim Tango. Padahal penampilan impresif merekalah yang menjadi kunci keberhasilan Inter musim ini, hingga berpeluang meraih trible winners. Selain dua nama tadi, langganan tinmas lainnya Juan Roman Riquelme, Javier Saviola, Hernan Crespo, dan Roberto Abbondanzieri juga tak disertakan pelatih yang terkenal dengan goal tangan tuhannya itu.
              Maradona lebih mempercayai pemain-pemain muda dan kombinasi pemain tua yang bermain di liga lokal seperti Juan Sebastian Veron dan Martin Palermo dalam timnya. Padahal khusus untuk Palermo sendiri, ini menjadi Piala Dunia pertama dan mungkin yang terakhir untuknya dalam usia yang tak muda lagi.
Di skuad Brasil yang tercatat lima kali menggondol gelar prestius Piala Dunia, Pelatih Carlos Dunga juga tak menyertakan nama-nama beken yang selama ini menjadi roh utama tim Samba tersebut. Ronaldo yang sudah terpanggil di empat Piala Dunia sebelumnya kini tak lagi terdaftar dalam skuad. Begitu juga mantan bintang Barcelona yang kini bermain di AC Milan, Ronaldinho Gaucho tak masuk perhitungan pelatih berusia 40 tahun itu.
             Nama-nama lain yang masih bertaji dan belum kehilangan kemampuannya semacam Adriano Leite, Alexandre Pato, Diego Ribas, Cicinho, dan Ricardo Oliveira juga tak masuk dalam rencana Dunga mengejar gelar keenam untuk Brasil di Afrika Selatan nanti. Apakah Brasil akan tetap kuat ? Dunga percaya, mereka tak kehilangan tajinya.
             Di timnas Perancis, Reymon Domenech tak menyertakan stiker Real Madrid, Karim Benzema yang selama ini menjadi harapan baru publik sepakbola negeri ayam jantan. Nama lain yang mengikuti jejak Benzema adalah Patrick Viera, jangkar senior Manchester City yang punya segudang pengalaman di tim pemenang Piala Dunia 1998 itu juga tak disertakan dalam skuad Perancis. Ia mengaku terkejut tak dibawa Domenech ke Afrika Selatan. Tapi Viera realistis bahwa Domenech pasti punya pertimbangan. Striker Juventus, David Trezeguet juga tak diikutsertakan. Anjloknya prestasi Juventus musim ini mungkin salah satu penyebab mengapa pemain berdarah Argentina itu tak dibawa Domenech.
             Di skuad Azzuri Italia yang kembali ditangani pelatih bertangan dingin Marcello Lippi, juga melupakan bintang-bintang yang sukses mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Lippi membuat kejutan dengan tak menyertakan Francesco Totti yang menyatakan siap kembali membela timnas. Begitu pun dengan Luca Toni yang musim ini rela hijrah dari Bayern Muenchen ke AS Roma untuk mengamankan satu posisi di timnas tak dibawa lagi oleh mantan pelatih Juventus itu.
 Nama besar semacam Adriano, Ronaldinho, dan Ronaldo tak lagi dibutuhkan Carlos Dunga di tim nasional Brasil (repro)

               Nama lain semacam Alessandro Del Piero, Filipo Inzaghi, dan Antonio Cassano sekali lagi tak dilirik Lippi meski tampil bagus di klub dan berpengalaman di tim nasional. Lippi lebih mengutamakan pemain-pemain muda bertenaga untuk mempertahankan gelar yang mereka rebut empat tahun lalu.
              Tim nasional Belanda yang kini ditangani pelatih Bert van Marwijk juga tak menyertakan striker jangkung Ruud van Nistelrooy yang bertahun-tahun menjadi penggedor utama tim Orange tersebut. Di tim Matador Spanyol, Kapten Real Madrid Raul Gonzales juga tak dipanggil pelatih Vincente Del Bosque. Begitu juga dengan Michael Owen dan David Beckham di timnas Inggris. Sedikit keberuntungan buat Beckham, pelatih Fabio Capello membawanya menjadi bagian dari official tim. Meski tak tampil di lapangan Beckham bisa memberikan masukan dan semangat untuk Rio Ferdinand cs.
              Tim Panser Jerman tak membawa Sebastian Deisler, Christop Metzelder, dan Torsten Frings dalam skuadnya. Padahal ketiga pemain tersebut selalu menjadi bagian tim di Piala Dunia sebelumnya. Joachim Low yang dipercaya menukangi negeri bekas kerajaan Hitler ini percaya pemain-pemain mudanya mampu membuat kejutan dan membawa kebangkitan der panzer.
              Selain mereka, Piala Dunia Afrika selatan sudah pasti tak diramaikan bintang yang timnya gagal lolos ke putaran final. Zlatan Ibrahimovic untuk Swedia, Andrey Shevchenko di Ukraina hanya akan jadi penonton perhelatan akbar ini setelah timnya gagal di penyisihan. Nama-nama semacam Ryan Giggs, Damien Duff, Emanuel Adebayor, Daniel van Buyten, dan bintang lainnya tak lagi menghiasi layar kaca kita selama sebulan nanti.
              Lalu apakah Piala Dunia akan berjalan datar dan tak menarik sepeninggal para bintang di atas ? Bisa ya, bisa tidak. Tetapi yang jelas Piala Dunia itu sendiri sudah menjadi sesuatu yang menarik. Tanpa banyak bintang pun Piala Dunia akan tetap menarik, karena justru acapkali bintang lahir di pentas akbar sekelas Piala Dunia.
            Seperti Piala Dunia Korea Jepang 2002 lalu, kontestan Piala Dunia juga banyak yang tidak menyertakan pemain bintangnya. Dengan alasan permainan yang sudah menurun, menumpuknya pemain berstatus bintang di tim, sampai ketidakharmonisan dengan pelatih. Piala Dunia tetap berjalan alot, menarik dan dinanti ratusan juta penggemarnya di seluruh dunia. Kejutan-kejutan pun kerap terjadi yang membuat tensi Piala Dunia makin meninggi. Hingga puncaknya melahirkan bintang-bintang baru di Piala Dunia.
             Piala Dunia Afrika Selatan 2010 kembali diprediksi akan terjadi kejutan-kejutan. Tim-tim kuda hitam semacam Kamerun, Pantai Gading, Ghana, dan tuan rumah sendiri dinilai akan memberi perlawanan sengit terhadap tim mapan yang selama ini merajai Piala Dunia. Iklim Afrika yang berbeda jauh dengan kondisi Eropa bisa jadi alasan utama mengapa banyak pendapat yang menganggap akan terjadi banyak kejutan di turnamen sepakbola terakbar di dunia itu.
            Ada tidaknya pemain bintang tadi takkan berpengaruh besar terhadap Piala Dunia. Karena pada kenyataannya, tim yang akan tampil di putaran final adalah tim-tim hebat yang pasti memiliki pemain-pemain hebat, yang diseleksi dari ratusan Negara yang berpartisipasi untuk sepakbola dunia. Secara otomatis pula mereka adalah bintang untuk tim dan negaranya. Piala Dunia akan menjadi tempat untuk menguji kebintangan mereka. Kita tunggu, siapa yang menjadi bintang di turnamen para bintang nanti.

Diterbitkan di Harian Singgalang,16 Mei 2010


Tidak ada komentar: