Sabtu, 24 September 2011

Bawa Seni Sampai ke ”Jantung” Masyarakat

Oleh Heri Faisal


Kesan seni rupa yang cenderung mewah dan elite, dipatahkan Kelompok Seni Berjalan (KSBJ) Trotoart. Cita-cita mereka cuma satu: membawa seni sampai ke “jantung” masyarakat. Artinya, tidak hanya akan berkesenian sampai ke pelosok-pelosok, tetapi juga akan membuat masyarakat mengerti dengan seni yang mereka bawakan.

Anak-anak Trotoart sibuk menghasilkan karya (f/sy ridwan)

Tomi Halnandes, ketua Kelompok Seni Berjalan (KSBJ) Trotoart saat dijambangi Padang Ekspres melihat seni rupa kebanyakan digelar di ruang tertutup, di galery atau di ruang pameran yang indah. Artinya, kalaupun bukan dari kalangan berada, penikmat biasanya datang dari mereka yang mengerti seni.

Makanya, Tomi dan rekan-rekannya bertekad, seni juga harus dinikmati oleh masyarakat luas tanpa batas. Itu pula yang menjadi dasar mereka mendirikan Trotoart, Februari tahun lalu. Meski awalnya hanya sebagai tempat kongkow teman sepermainan. Tapi dalam perjalanannya, mereka banyak bersentuhan dengan sisi-sisi kemanusiaan.

Sabtu, 17 September 2011

Belajar Profesional di Udara

 Oleh Heri Faisal
  
Tak sekadar menyalurkan hobi, anak-anak Jingga Radio, Universitas Andalas (Unand) telah mengubah diri memasuki dunia profesional. Ya, sejak 2004 silam radio yang genap menginjak usia 12 tahun pada 11 November nanti, statusnya bukan lagi unit kegiatan mahasiswa (UKM). Tetapi, sudah merupakan sebuah unit usaha di bawah PT Radio Jingga yang sahamnya dimiliki oleh kampus.


Iswatul Hasanah, Aditia Anugraha, Rini Febria, dan Albhika Helizafani kompak dimana saja. Apalagi di sekre mereka, radio Jingga, Auditorium Unand (f/sy ridwan)

“Otomatis kita harus berjibaku mengembangkan marketing-nya,” kata Engla Puspita, tim marketing radio Jingga kepada Padang Ekspres beberapa waktu lalu. Menurutnya, radio Jingga dikelola seperti kebanyakan radio umum yang beredar luas di masyarakat. Hanya yang menjadi pembeda, Jingga 100 persen digawangi oleh mahasiswa sebagai pengurus dan pengelola.

“Paling tua anggota sekarang ini angkatan 2007, sisanya anak-anak baru semua,” sebut Engla. Saat ini, anggota Jingga berjumlah 21 orang. Dalam waktu dekat, akan dilakukan perekrutan anggota baru lagi.

Sabtu, 10 September 2011

Tuah dari Rasa Ingin Tahu

Oleh Heri Faisal

Berkat rasa ingin tahu dan kemauan kuat untuk mengenal robot, beberapa mahasiswa teknik elektro Universitas Negeri Padang (UNP) mendirikan Tim Robotik UNP tahun lalu. Dengan bekal seadanya, mereka mampu bersaing dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) regional Sumatera di Bangka Belitung tahun 2010 dan di Batam, Mei tahun ini.

Tim Robotik Gaza UNP foto bersama usai mengikuti Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011 di Politeknik Negeri Batam, Mei lalu. (f/padek)

Pada kompetisi robot yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) bertempat di Politeknik Negeri Batam itu, Tim Robotik Gaza, perwakilan UNP mengikutsertakan tiga jenis robot untuk tiga kategori. Elektrode 7 ikut serta di Divisi Berkaki, Robo 8,2 SR New untuk Divisi Beroda, dan Minang Sipak di kelas Battle.

Robot 8,2 SR New akhirnya membawa pulang juara harapan I. “Rasanya itu sudah merupakan prestasi yang membanggakan buat kami. Kalau impian ya tentu menjuarai ajang itu, dan tampil di Robocon Asia Pacific Robot Contest, tapi dengan pengalaman minim kami sudah bersyukur sampai ke situ,” kata Sepriadi, ketua Tim Robotik Gaza bangga.

Kamis, 08 September 2011

Menanamkan Kebiasaan Positif

Wirid Remaja Mushala Al Furqan

Oleh Heri Faisal

Ketiga pelajar SMA ini dengan antusias menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang yang diajukan dewan juri dalam Liga Debat Wirid Remaja Masjid/Mushala se Padang sejak 26 Maret hingga 16 juli lalu. Tema budaya, adat, dan agama mereka lahap tuntas tanpa tersisa. Satu per satu lawan pun tersingkir di arena adu cerdas itu.

Camelia Permata Sari, Tari Azyaffi, dan Syarah Affianti didampingi Pembinanya Elliza di mushalla Al Furqan (f/sy ridwan)

Meski liga digelar malam minggu, dan kantuk mengganggu, wajah imut Tari Azyafi, Camelia Permata Sari, dan Syarah Affianti tetap berseri untuk adu wawasan. “Soal-soalnya nggak ada dipelajari di wirid remaja. Itu pengetahuan kita saja,” kata Tari kepada Padang Ekspres beberapa waktu lalu.

Ketiganya mewakili mushala Al Furqan mengikuti liga debat yang digagas Quran Learning Center, mushala Syuwarul Hayat. Untuk bisa menang mereka tidak berlatih keras, cukup menambah terkait tema-tema yang dilombakan dengan  membaca dan mencari referensi di internet.