Rabu, 26 September 2012

Jaga Kesehatan, Selamatkan Bumi

Komunitas Vegetarian di Padang

Oleh Heri Faisal

Gaya hidup vegetarian lagi tren di Padang. Pola makan berpantang makan daging atau mengonsumsi apa pun yang berasal dari hewan itu, menjadi pilihan cara hidup sehat, murah dan mencintai lingkungan sebagian orang.

Untuk kesehatan dan menjaga keseimbangan bumi, Niadi Kurniawan dan Hanura Rusli memilih menjadi vegetarian (f/ sy ridwan)

Dengan alasan menjaga kesehatan dan faktor spiritual, Niadi Kurniawan, 33, memilih menjadi vegetarian sejak 15 tahun lalu. Dia hanya mengonsumsi makanan dari tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan. Bahkan secara telaten, dia mengolah sendiri makanannya dari bahan-bahan tersebut.

“Sejak awal memang sudah niat mau jadi vegetarian,” kata Niadi, yang juga Ketua Indonesian Vegetarian Society (IVS) Padang itu kepada Padang Ekspres kemarin (3/2).

Visualisasikan Ide lewat Video

Videomeker Muda Padang

Oleh Heri Faisal

Pernah Anda perhatikan tayangan iklan atau video-video klip musik di televisi? Semakin menarik saja bukan? Ya, sebab kreativitas videomaker saat ini semakin tinggi saja. Mulai dari peralatan yang mudah didapat dengan sentuhan berbagai teknologi, hingga kemampuan pembuat film yang semakin tangkas. Maka karya terbaik yang menarik minat masyarakat bermunculan di layar kaca.

Aksi videomeker Padang menghasilkan karya (f/ sy ridwan)

“Awalnya saya tidak tahu, hanya suka menonton video saja. Tetapi setelah belajar bagaimana membuat video, keinginan saya untuk menekuni bidang ini begitu kuat,” kata Dara Arbia Septari, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Putra Indonesia (UPI) kepada Padang Ekspres kemarin (17/2).

Dari sebatas menjalankan tugas membuat film untuk tugas kuliah, Dara bersama beberapa rekannya di jurusan DKV mulai merambah pembuatan video komersil. “Kami sudah bikin video klip band lokal,” kata Afrinanda.

Feel Like A Queen

Oleh Heri Faisal

Ya, begitulah, ketika sedang berjalan melenggak-lenggok dengan gaun anggun di atas catwalk. Yang dirasakan para model, seperti menjadi ratu semalam. Betapa tidak, semua mata tertuju pada pesona kecantikan dan lemah gemulai tubuh mereka. Belum lagi paduan senyum merekah, duh penonton mana yang tidak terkesima.


Rini, Intan, dan Morryn tampak anggun dalam sebuah sesi foto (f/sy ridwan)

“Jujur, seperti feel like a queen (merasa seperti ratu) saja, jika tengah beraksi di catwalk. Itu yang paling menarik dengan menjadi model,” kata Rini Oktaviani, 23, kepada Padang Ekspres, kemarin (10/2). Dara yang sudah lima tahun melanglang buana di dunia model dengan tampil di berbagai kesempatan di Sumbar, Pekanbaru, Palembang, ataupun Jakarta itu mengaku menemukan dunia penuh tantangan dengan menjadi model.

“Butuh disiplin dan percaya diri tinggi,” kata mahasiswa Sastra Inggris Universitas Negeri Padang (UNP) itu.
Disiplin mulai dari cara berjalan, konsentrasi untuk menyesuaikan dengan waktu yang diberikan, hingga menjaga pola makan. Karena seorang model sudah pasti dituntut memiliki tubuh yang proposional.

Selasa, 25 September 2012

Gagal Lahirkan Anak Pertama, Timbul Kanker di Dada

Sumiati, Penderita Kanker Payudara

Oleh Heri Faisal

Selama dua tahun, Sumiati, 40, menahan sakit kanker payudara yang dideritanya. Kesulitan uang membuatnya mendiamkan penyakit tersebut. Apalagi, kartu Jamkesmas yang bisa membantu meringankan biaya operasi, tak dimilikinya. Kini dengan berat hati, meski tak memiliki tabungan, dia coba mengatasi penyakit itu. Bagaimana ceritanya?

 Sumiati tengah dirawat di RSUP Dr M Djamil Padang (f/ sy ridwan)

SETELAH gagal melahirkan anak pertamanya akibat meninggal dalam kandungan pada 2010 lalu, Sumiati mulai merasakan perubahan aneh di tubuhnya. Benjolan kecil timbul di bawah payudaranya yang menimbulkan darah. Karena khawatir, dia lalu memeriksanya ke dokter. Hasilnya, wanita kelahiran Muaralabuh, Solok Selatan, itu divonis mengidap kanker payudara dengan stadium 3B.

“Saya sangat kaget. Saya disarankan untuk kemoterapi, tetapi karena uang tidak ada saran dokter itu tidak dijalankan,” katanya kepada Padang Ekspres di Ruang Isolasi Bedah Wanita, RSUP Dr M Djamil Padang, kemarin.

Ubah Paradigma Buruk Geng Motor

Kawasaki Ninja Club (KNC) Padang

Oleh Heri Faisal

Akhir-akhir ini masyarakat kembali dihebohkan dengan perilaku geng motor yang meresahkan. Di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung, aksi mereka tergolong anarkis dan sadis.

KNC Padang ingin ubah paradigma negatif terhadap geng motor (f/ sy ridwan)

Selain itu mereka berkendara tanpa menggunakan perangkat keamanan berkendara dan mengganggu pengguna jalan raya lainnya. Kontan saja, aksi beberapa kelompok tak bertanggung jawab itu menyulut stigma buruk masyarakat terhadap klub motor.

“Aksi mereka jelas merugikan penikmat motor lainnya. Anggapan masyarakat terhadap klub motor sebagai pembuat onar makin jelas,” kata Ketua Kawasaki Ninja Club (KNC) Padang, Ari kepada Padang Ekspres, kemarin.

Mereguh Sensasi Kenikmatan

Oleh Heri Faisal

Bagi penikmat kopi, sehari tanpa minum kopi, ada sesuatu yang kurang. Apalagi menggandrungi kopi dengan jenis tertentu, tak makan pun tak jadi soal, asal kopi yang diinginkan bisa diseruput. Ya, begitulah daya tarik kopi bagi penikmatnya.

"Hampa tanpa secangkir kopi" penikmat kopi (f/ Sy Ridwan)

“Saya juga nggak tahu, mungkin karena kafein yang dikandungnya, maka orang bisa ketagihan,” kata Herry Gani yang mengaku sudah menjadi penikmat kopi sejak SMA. Dirinya mengenal kopi bahkan jauh sebelum itu, ketika masih kanak-kanak.

Orangtuanya yang menjadi pedagang sekaligus penikmat kopi, membuatnya mengenal minuman paling dinikmati seluruh kalangan itu. Dia masih ingat betul ketika kanak-kanak, seringkali mencuri kopi ayahnya. Dari keluargalah ketertarikan terhadap kopi muncul.

Tak Sekadar Modifikasi

Komunitas Otomotif Diospeed

Oleh Heri Faisal

Tak selamanya anggota klub otomotif (motor dan mobil) bertingkah ugal-ugalan. Komunitas mobil Diospeed misalnya, salah satu syarat penerimaan anggotanya tidak ugal-ugalan. Tak hanya itu, setiap anggota harus bebas narkotika dan obat-obat terlarang.

Anak-anak Diospeed saat ditemui tengah nongkrong di depan Gedung Joang (f/ sy ridwan)

“Ya, kami ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap komunitas motor ataupun mobil yang dianggap suka bikin onar,” kata Ketua komunitas Diospeed, Sonni kepada Padang Ekspres di depan Gedung Joeang, Jalan Samudera, Padang belum lama ini.

Lantaran ulah segelintir penyuka otomotif, pandangan masyarakat terhadap komunitas ini cenderung negatif. Tetapi dengan niat mulia ingin melakukan kegiatan positif, komunitas ini mampu menoreh prestasi mentereng.

Utamakan Fungsi, Bukan Tampilan

Komunitas Pengguna Apple di Padang

Oleh Heri Faisal

ELEGAN, hi-tech, simpel. Begitulah yang diungkapkan oleh para pengguna produk Apple Macintosh. Teknologi dan desain yang dirancang oleh mendiang Steve Jobs ini membuat penggemarnya loyal.

Tak hanya sebagai gaya hidup, teknologi yang disungguhkan membuat “hidup lebih mudah”. Di kota besar, khususnya di Padang, barang itu banyak dimiliki oleh para kaum profesional hingga pelajar.

Fungsi menjadi keunggulan produk Apple yang ingin terus dinikmati pengguna Apple di Padang (f/ sy ridwan)

Alasan memilikinya pun beragam, sesuai dengan kebutuhannya. Produk Apple yang populer ditengah masyarakat seperti iPod, iPad, iPhone, Macbook hingga iMac menjadi pilihan. Ada yang menggunakannya karena alasan prestise dan gengsi yang tinggi.