Oleh Heri Faisal
Apa jadinya jika sebuah
acara tanpa dipandu master of ceremony (MC). Pasti tidak nyaman bukan?
Atau ketika mendengar siaran di radio namun suara penyiarnya cempreng,
jelas membosankan.
"Jadi penyiar ataupun MC, so perlu wawasan luas sobat". Begitu menurut Roedi, Indah dan Donna (f/ sy ridwan)
Nah, ternyata menjadi penyiar ataupun MC itu jelas tidak mudah. Dibutuhkan keahlian khusus dan kerja keras terus-menerus agar profesional. Seperti Roedi D’maestro, Donna Vermilion, dan Indah misalnya, menjadi penyiar radio kemudian menekuni dunia MC, bukan dilakoni begitu saja.
Agar radio dan programnya disenangi pendengar, peningkatan kemampuan mutlak dilakukan. Caranya ya dengan latihan dan kerja keras. “Kunci utamanya itu, kalau nggak mau belajar, karirnya nggak bakal naik,” kata Roedi dalam perbincangannya dengan Padang Ekspres, kemarin (16/3).
Di mata Roedi, dunia siaran dan MC memiliki ciri khas tersendiri.
Untuk penyiar dibutuhkan vokal bagus dan wawasan luas, agar bisa diterima pendengar. Nah, untuk MC jelas lebih kompleks lagi. Mulai dari penguasaan vokal, penampilan, wawasan yang luas, serta kemampuan menarik perhatian massa.
“Tujuannya jelas agar terjadi interaksi antara masa dengan acara yang digelar. Nah, di situ tugas MC,” kata Donna menjelaskan.
Dia menilai bakat-bakat penyiar maupun MC di Padang cukup bagus. Beberapa di antaranya telah menasional dengan mengisi acara-acara bergengsi. Donna misalnya, sejak tekun menggeluti dunia pemandu acara pada 2006 lalu, selalu kebanjiran tawaran manggung.
“Pokoknya di Sumatera sudah kita kuasailah,” sebutnya. Mulai dari Padang, Pekanbaru, Batam, Medan, hingga Banda Aceh sudah akrab dengan dara asal Aceh tersebut. Baginya tampil di depan khalayak ramai bukan lagi sebuah persoalan.
Kuncinya, kata dia, meng-up grade pengetahuan dengan menguasai banyak hal, terutama yang berkenaan dengan tema acara. “Kalau MC-nya nggak punya pengetahuan, walau tampang oke, suara bagus, itu belum menjamin,” kata mahasiswa Pascasarjana Unand itu.
Nah, kombinasi semua elemen itulah menghasilkan penampilan luar biasa di panggung agar audiens terkesan. Dengan begitu, popularitas terdongkrak, bayaran pun terangkat.
Namun begitu, ada juga yang punya alek dikecewakan oleh penampilan MC. Biasanya, ini disebabkan kegagalan MC memanajemen waktu, tidak fit, dan faktor lainnya. Akibatnya, seorang MC tidak maksimal saat tampil. “Itu dampak jika persiapan nggak matang, kalau tidak fit suaranya jadi hilang,” kata Roedi.
Makanya, dia menyebut manajemen waktu penting dalam menerima order nge-MC. Disiplin waktu itu pula yang kini ditanamkannya hingga menjadi salah satu MC kenamaan di Sumbar. “Intinya, teruslah belajar dan selalu rendah hati,” imbuh Dona memberi tip.
Beda halnya dengan Indah. Dia lebih menekuni dunia siaran. “Asyik aja dunia siaran. Kita nggak perlu bertatap muka dengan massa. Terserah kita mo cuap-cuap di radio, sesuai selera pendengar,” tukas Indah.
Diterbitkan di harian Padang Ekspres, Sabtu 17 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar