Jumat, 04 Maret 2011

Bangkitlah Persma Sumbar


Oleh Heri Faisal

Akhirnya, sembilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Sumatera Barat sepakat bikin acara. Namanya "Gebyar Persma Sumbar". Acara dilaksanakan tiga hari penuh. Dari Jumat hingga Minggu, 25-27 Maret. Diisi Expo, Workshop soal new media dan tantangan persma ke depan, dan puncaknya Kongres Persma. Ganto UNP dipercaya jadi house acara.

Ide untuk bentuk Ikatan Persma sudah lama muncul. Tapi baru menampakkan titik terang sejak November tahun lalu. Lewat sebuah chatting di Facebook, Andri El Faruqi, mantan Pimpinan UmumSuara Kampus, ajak saya ngumpulin rekan-rekan persma lagi. Saya setuju. Kami bagi tugas. Andri atau biasa disapa Aan juga ajak Joni Aswira, mantan Pemimpin Umum Wawasan Proklamator, dan Eko Kurniawan, Pemimpin Umum Gema Justisia. Saya dapat tugas atur pertemuan.


Tahun 2009, beberapa persma di Padang sudah bikin pertemuan. Berencana bentuk Ikatan Persma. Dua kali pertemuan, setelahnya mandek karena musibah gempa. Lalu tak ada lagi kabar beritanya. Bahkan ada persma yang mati suri.

Hendra Makmur, wartawan Media Indonesia dan Ketua AJI Padang kasih support untuk bikin pertemuan lagi. Ia izinkan kantor AJI dijadikan sekretariat pembentukan Ikatan Persma. Bahkan kalau sudah terbentuk, Ikatan Persma boleh berkantor di AJI. Hendra, kami biasa panggil Da Hen, adalah alumnus Fakultas Hukum UNAND. Ia sangat peduli dengan persma. Dalam beberapa kesempatan termasuk Kongres AJI di Bali tahun 2008, ia usul persma dilibatkan. Da Hen juga mantan aktivis persma. Ia ikut mendirikan Gema Justisia di FH UNAND.  

Sudah tiga bulan niat bikin acara ini masih simpang siur. Mulanya direncanakan Januari 2011. Lalu diundur ke Februari. Sekarang Maret lagi. "Acara ini jangan sampai diundur lagi", kata Eko ketika kami ikut pertemuan di Batusangkar, 19 Februari lalu. Tidak singkronnya jadwal di kampus antara satu persma dengan persma lainnya bikin proyek ini mandek. Aan selalu ingatkan "ini peninggalan terakhir kita untuk persma". Saya, Andri El Faruqi, dan Joni Aswira tak terlibat lagi sebagai pengurus di persma.

Sejak November, kami rapat dua kali seminggu. Kantor AJI di jalan Gandaria, Jati dijadikan basecamp. Sayangnya, rapat tak pernah lengkap dihadiri persma. Kadang tiga, kadang lima. Tak tentu. Romi Mardela dari Bisnis Indonesia paling rajin menemani kami rapat. Ia usul untuk workshop mengangkat tema new media. Menurutnya new media adalah solusi sekaligus tantangan yang mesti dihadapi persma di masa mendatang. Romi adalah mantan Pemimpin Redaksi Ganto. Ia paham permasalahan persma. Ia juga ikut mendirikan Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Sumatera Barat. Sejak 2008, PPMI Sumbar tak lagi aktif.

Sabtu, 26 Februari, kami rapat lagi di AJI. Sembilan persma hadir. Ganto UNP, Suara Kampus IAIN Imam Bonjol, Wawasan Proklamator UBH, Gema Justisia FH UNAND, Genta Andalas UNAND, MedikaSTIKIP PGRI, Gelegar UPI YPTK, Idealita STAIN Batusangkar, dan Al-Itqan STAIN Bukittinggi. Semua Pimpinan Umum persma hadir. Kami clearkan kembali kepanitiaan. Rapat tak cukup satu hari. Malam minggu dan hari minggu juga dipakai untuk rapat. Kami menginap di Kantor AJI. Romi Mardela bantu bikin draft untuk kongres.

Saya apreasiasi rekan-rekan persma dari STAIN Bukittinggi dan Batusangkar. Mereka datang dengan semangat. Arai, Roma dan Nela bahkan datang ditengah hujan lebat. Doni dari Al-Itqan minta Ikatan Persma secepatnya dibentuk.

Tidak ada komentar: