Heri
Faisal
Setelah Jose Mourinho memutuskan kembali ke Inggris
membesut The Blues, medio Mei lalu, sontak gelagat suguhan El Classico –duel
Real Madrid versus Barcelona- musim depan dinilai menurun. Apalagi pengganti entrenador yang menjuluki dirinya The Only One itu, Carlo Ancelotti
terbilang pendiam.
Tensi tinggi El Classico seperti ini, tampaknya tak akan terjadi lagi musim depan. Carletto (Madrid) dan Tata (Barcelona) cenderung pendiam dan tak suka menyulut perang lewat media (f/ republika.co.id)
Setahun lalu, gaung perang El Classico sebenarnya
sudah kian pudar seiring mundur sementaranya Pep Guardiola dari dunia
sepakbola. Mou yang menangani Real Madrid praktis tanpa lawan karena Tito Vilanova tak suka
menyulut perang lewat media.
Padahal, dua tahun berselang, 2010-2011 dan
2011-2012 mungkin bisa disebut puncak El Classico di Primera Division Spanyol.
Tensi pertandingan yang dimunculkan sosok “Mou” di Madrid dan “Pep” di kubu
Barca bisa meningkatkan rating La Liga. Plus keberhasilan mereka menciptakan
dua ikon sepakbola Lionel Messi versus Christiano Ronaldo, menuju penasbihan
siapa yang terbaik di dunia, selalu ditunggu jutaan pasang mata.