Senin, 25 Oktober 2010

Berharap Bulutangkis Bangkit


Oleh Heri Faisal

              Gelaran Asian Games ke 16 di Guangzhou, China tinggal hitungan hari saja. Kita berharap kontingen Indonesia setidaknya mampu menyamai pencapaian di Asian Games Doha, Qatar 2006 lalu dengan dua emas, tiga perak, dan 16 perunggu. Kita pasti ingin lebih. Tapi tentu tergantung bagaimana kinerja atlet di arena nanti. Bulutangkis menjadi cabang yang paling dinanti dan mendapat sorotan. 

 Permainan Taufik Hidayat sudah semakin lambat karena usia. Butuh percepatan regenerasi (repro)

              Akhir-akhir ini memang, masyarakat pecinta bulutangkis nasional bisa dibilang gerah melihat prestasi Taufik Hidayat cs di kancah internasional. Sulit sekali berharap jagoan kita mampu dengan mudah menundukkan Lin Dan atau pun Lee Chong Wei. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, kita justru dengan mudah dikalahkan China.

Kamis, 14 Oktober 2010

The Canterbury Tales, Misteri Karya tak Selesai


Oleh Heri Faisal

             Mungkin sebagian penikmat sastra, khususnya sastra Inggris sudah pasti pernah mendengar dan membaca sebuah karya klasik abad pertengahan berjudul The Canterbury Tales. Ya, karya tersebut ditulis oleh seorang sastrawan yang kemudian dianggap sebagai bapak sastra Inggris (the father of english literature), karena beliau adalah orang pertama yang memperkenalkan sastra atau menuliskan sastra dalam bahasa Inggris. Sebelumnya karya sastra hanya ditulis dalam bahasa Latin dan Prancis. Namanya Geoffrey Chaucer. Tercatat sebelumnya bahwa Chaucer adalah seorang birokrat, pengusaha, dan philosof. Namun semasa hidupnya ia sangat mengagumi sastra dan menggunakannya sebagai modal untuk mengkritisi berbagai kebijakan gereja.
             Kembali pada pembahasan The Canterbury Tales, seorang kritikus sastra pernah menulis dalam blognya bahwa karya fenomenal Geoffrey Chaucer yang berjudul The Canterbury Tales adalah karya yang tidak pernah selesai. Padahal karya tersebut sudah menjadi rujukan dan digemari banyak orang, tidak hanya di Inggris pada abad ke-14 tetapi dikenal di seluruh Britania dan Eropa. Secara logika mustahil orang akan mengagumi karya tersebut jika tidak terselesaikan oleh penulisnya.

Minggu, 03 Oktober 2010

Memilih Antara ISL dan IPL

Oleh Heri Faisal

            Jelang bergulirnya musim kedua ISL (Indonesia Super League) beberapa waktu lalu, pecinta sepakbola tanah air dikejutkan dengan munculnya wacana baru dari pengusaha nasional Arifin Panigoro terkait kompetisi Liga Indonesia.  Ya, Arifin Panigoro yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI menawarkan konsep baru dalam kompetisi sepakbola nasional. Kabarnya Liga tandingan. Tetapi, pengelolaannya lebih independen dan profesional.
            IPL (Indonesia Premier League), itulah nama kompetisi yang ditawarkan untuk membangun kemandirian sepakbola nasional. 15 klub peserta ISL dan Divisi Utama telah menandatangani deklarasi IPL yang direncanakan berlansung Oktober tahun ini. Diantaranya Persija Jakarta, Arema Malang, Persipura Jayapura, Semen Padang, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan lain-lain.